Proses terjadinya Letusan Gunung Berapi
 
   Dalam  beberapa letusan, gumpalan  awan besar naik ke atas gunung, dan sungai  lava mengalir pada sisi-sisi  gunung tersebut. Dalam letusan yang lain,  abu merah panas dan bara api  menyembur keluar dari puncak gunung, dan  bongkahan batu-batu panas  besar terlempar tinggi ke udara. Sebagian  kecil letusan memiliki  kekuatan yang sangat besar, begitu besar sehingga  dapat memecah-belah  gunung
 
Pada  dasarnya, gunung berapi  terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang  terdalam di dalam bumi.  Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam  interior bumi. Pada  kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi  sehingga mampu  melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini  meleleh,  dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma.  Sebagian besar  magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah  permukaan  bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48  km
  Magma   yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena   massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya.   Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya   sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari   permukaan. Magma chamber inilah yang merupakan gudang (reservoir)   darimana letusan material-material vulkanik berasal
  Magma   yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah   tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan   magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang   rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke   permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya   terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang   yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan   material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini.   Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk   biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang   utama terdapat di dasar kawah tersebut
  enampang   bumi. Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida   yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke  permukaan  dari kedalaman lk. 200 km melalui mantel, hal tersebut  ditunjukkan  dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet  dalam  peridotit pada bagian atas mantel
 Pengetahuan   tentang lempeng tektonik merupakan pemecahan awal dari teka-teki   fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempabumi dan   gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan dan air di permukaan.   Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi   magma serta lokasi dan kejadian gunungapi
 Panas   bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama pembentukan  bumi  sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas yang timbul  dari  unsure radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop K, U dan Th   terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi kemudian   mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya.   Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan intensitas   vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan   berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar   mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan   menyempit disekitarnya. 
 Pada   bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di bawah muka bumi,   material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian   tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga   kerak umumnya mempunyai ketebalan 70 120 km dan terpecah menjadi   beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik.   Lempeng bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi   mantel. Bagian alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas   mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi   pada saat atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya   beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih  padat.  Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan  berumur 1 2  miliar tahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200   juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera   karena perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas   astenosfir.
 Struktur gunung api, terdiri atas:
 1. Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif ataudepresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar
 
2.  Kaldera,  bentukmorfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih  dari 2  km. Kaldera terdiri atas : kalderaletusan, terjadi akibat letusan  besar  yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kalderaruntuhan,  terjadi  karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran  material  yangsangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi  akibat  runtuhnya sebagian tubuhgunungapi diikuti dengan runtuhnya blok  bagian  tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terusmenerus pada  dinding  kawah sehingga melebar menjadi kaldera
 
3.  Rekahan dan graben,  retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi  yang memanjang  mencapai puluhankilometer dan dalamnya ribuan meter.  Rekahan parallel  yang mengakibatkan amblasnya blok diantara rekahan  disebut graben
 
4.  Depresi  volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan  pegunungan  yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat  ekspansi  volumebesar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak  bumi.  Depresi ini dapat mencapaiukuran puluhan kilometer dengan  kedalaman  ribuan meter
  Tipe-tipe gunung api berdasarkan bentuknya (morfologi):
 1.  Stratovolcano, Tersusun dari  batuan hasil letusan dengan tipe letusan  berubah-ubah sehingga dapat  menghasilkan susunan yang berlapis-lapis  dari beberapa jenis batuan,  sehingga membentuk suatu kerucut besar  (raksasa), terkadang bentuknya  tidak beraturan, karena letusan terjadi  sudah beberapa ratus kali
 
2.  Perisai, Tersusun dari  batuan aliran lava yang pada saat diendapkan  masih cair, sehingga tidak  sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi  (curam), bentuknya akan  berlereng landai, dan susunannya terdiri dari  batuan yang bersifat  basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat  di kepulauan Hawai
 
3.  Cinder Cone, Merupakan  gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan  vulkanik menyebar di  sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini  membentuk mangkuk di  puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter  dari tanah di  sekitarnya
 
4.  Kaldera, Gunung  berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat  kuat yang melempar  ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.Gunung  Bromo merupakan  jenis ini
  BAGAIMANA GUNUNGAPI TERBENTUK?
 Gunung   api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk   akibat pemekarankerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat   penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah samudera, terjadi   akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samuderayang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera
  Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busur gunungapi
 pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda:
 1.  Pemekaran kerak benua, lempeng  bergerak saling menjauh sehingga  memberikan kesempatan magma bergerak  ke permukaan, kemudian membentuk  busur gunungapi tengah samudera.
 
2.  Tumbukan antar kerak,  dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak  benua. Akibat gesekan  antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan  lelehan batuan ini  bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian  membentuk busur  gunungapi di tepi benua.
 
3.  Kerak benua menjauh satu  sama lain secara horizontal, sehingga  menimbulkan rekahan atau patahan.  Patahan atau rekahan tersebut menjadi  jalan ke permukaan lelehan  batuan atau magma sehingga membentuk busur  gunungapi tengah benua atau  banjir lava sepanjang rekahan.
 
4.  Penipisan kerak  samudera akibat pergerakan lempeng memberikan  kesempatan bagi magma  menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini  merupakan banjir lava  yang membentuk deretan gunungapi perisai.
   penampang   diagram yang memper lihatkan bagaimana gunungapi ter bentuk di   permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme   peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi   tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi dasar   samudera
 di   indonesia (jawa dan sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat   tumbukan kerak samudera hindia dengan kerak benua asia. Di sumatra   penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke   permukaan membentuk pulau-pulau, seperti nias, mentawai, dll
sumber
sumber







 
 
Bagus banget neh proses terbentuknya gunung berapi,,.
BalasHapussipp bagus blog.m
BalasHapusbagus, bener-bener membantu. makasih :)
BalasHapustulisan yang bermanfaat ilmu
BalasHapusall right
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusterima kasih
BalasHapussangat jelas pembahasannya......
BalasHapus